Saat kita melakukan kegiatan di alam terbuka, disamping bekal pengetahuan, bekal peratan yang memadai juga merupakan hal yang harus diperhatikan, karena saat kita berada di alam terbuka segala jenis macam bahaya kapan pun bisa saja datang saat itu pula kita masuk dalam kondisi Survival.
Saat berada di alam terbuka banyak hal yang harus kita ketahui, salah satunya adalah perlindungan dari cuaca buruk dan kondisi alam yang sering kita sebut Shelter atau Bivak.
Tenda dan flysheet merupakan salah satu shelter atau bivak buatan yang wajib ada dalam equipment list seorang penggiat alam terbuka, karena kita tidak pernah tahu perubahan alam dan cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Mengacu pada definisi shelter atau bivak, apa yang kita pakai dari ujung kaki sampai kepala adalah termasuk shelter, karena apa yang kita kenakan tersebut sudah dalam rangka untuk melindungi bahaya dari alam sekitar.
Sedangkan mengacu pada bahan dan cara pembuatan shelter/bivak bisa digolongkan menjadi 3 macam :
1. Shelter / Bivak Alam
- Shelter / Bivak Alam adalah suatu perlindungan yang bisa kita temukan secara alami atau telah disediakan oleh alam, seperti serperti goa, cekungan bukit atau tebing atau bisa berupa batang pepohonan yang roboh/tumbang.
2. Shelter / Bivak Alam Buatan
- Suatu perlindungan yang bisa kita buat menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam, seperti daun, akar, ranting dan lainya.
3. Shelter / Bivak Buatan
- Suatu perlindungan yang bisa kita buat dari perlengkapan yang biasa kita bawa seperti flysheet, tenda atau lainnya
- Untuk peralatan yang kita bawa flysheet ukuran 3x3 meter, tali prusik dengan panjang 3-5 meter, atau bisa juga menggunakan bahan yang tersedia di alam seperti akar dan lainnya. Dalam mendirikan flysheet perhatikan juga faktor kemiringan agar ketika hujan air dapat mengalir dengan baik.
Dalam mendirikan bivak ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, terutama saat kita memutuskan untuk berhenti beristirahat dan mendirikan bivak.
1. Analisa lingkungan
Analisa lingkungan adalah hal pertama yang harus kita lakukan, dengan melihat kebawah dan kesamping apakah di dekat kita ada sarang hewan yang menggantung seperti semut atau tawon, kemudian dengan melihat keatas, apakah ada batang dan dahan pohon yang rapuh serta pertimbangkan kemiringan suatu pohon yang bisa berakibat membahayakan keselamatan kita.
2. Jangan membangun bivak di pinggir sungai atau dekat mata air
Karena kita tidak pernah tau jika nantinya akan terjadi hujan atau banjir. Selain itu air juga dapat mengganggu pendengaran kita untuk mendengar datangnya bala bantuan dari tim penolong saat kita menjadi survivor. Disamping itu suara gemericik air dapat mengakibatkan seseorang menjadi terlena dan melamun yang ini akan berdampak kepada mental dan psikologis pada seorang pendaki yang sebaiknya dihindari.
Dan seperti yang sudah kita ketahui bersama, air adalah sumber kehidupan yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup termasuk hewan, oleh karenanya mendirikan bivak di sekitar sungai atau sumber air adalah hal yang berbahaya karena bisa saja ada hewan buas atau liar yang hendak minum dari sumber air tersebut yang akhirnya dapat berakibat mencelakakan kita.
3. Waktu pembuatan
Usahakan tarik mundur dari waktu gelap atau terbenamnya matahari minimal 2 jam dari waktu mulai pembuatan bivak, terlebih untuk bivak yang bahanya dari alam bisa lebih dari 2 jam, karena untuk membangun bivak yang bahannya dari alam dibutuhkan waktu lebih untuk pencarian bahan, dan proses perakitan dan membangun bivak tersebut kurang lebih dibutuhkan waktu 4 jam.
Berikutnya : Mountain Jungle Survival Tips - Cara Mendapatkan Air di Gunung Hutan Saat Survival